Libur 3 hari rasanya akan
sangat membosankan tanpa berlibur ketempat yang baru yang belum pernah dikunjungi. Awalnya sih
masih bingung mau milih tulungagung atau trenggalek sebagai destinasi selanjutnya.
Sampai hari H diputuskan pergi ke trenggalek, alasannya milih destinasi terjauh
dari rumah, tulungagung kan deket. Jarak yang akan kami tempuh sejauh 123 km,
perjalanan 3 jam kata google map, tetapi kenyataannya 3,5 jam. Jalan yang kami
lalui menuju tulungagung dan trenggalek sangat mulus dan bagus, lurus dan
datar, memasuki km ke 75, jalan mulai naik turun tikungan tajam, sampai 1,5 jam
setelahnya akan tetap seperti itu. Ini merupakan jalan alternatif menuju Pacitan,
belum pernah kami sebelumya lewat daerah ini. Sebenernya kami ber 2 boncengan
cewek cowok, dia cewek temenku SMA, awalnya aku sih yang bonceng, tapi
berhubung yang belakang lebih berat, entah kenapa jadinya terasa oleng, haha,
akhirnya tu cewek yang bonceng sampai pantai, haha. Jam 9 tepat kami sudah
berada di parkiran, setelah sebelumnya bayar tiket masuk 17 ribu untuk ber 2,
tiket per orang 7500, plus parkir 2 rb.
Hari itu entah kenapa terbilang sepi,
padahal ini libur long weekend. Pagi itu langit mendung, air laut masih pasang,
ombak pun gak kalah mengerikan. Emang pantai ini sepertinya kurang menarik,
dengan pasir item biasa, apalagi di pinggir pantai membawa sampah kayu. Tapi
sebenernya bukan itu pertunjukan utama daya tarik pantai ini, masih ada 2
pertunjukan lagi yang menjadikan pilihan kenapa akhirnya aku memilih destinasi
ke pantai pelang. Dari bibir pantai ke dalam 300 m kami bisa menemui air terjun
yang alirannya langsung membentuk anak sungai dan mengalir ke pantai. Air
terjun ini dinamakan gerobokan sewu. Selain deket pantai menariknya air terjun
ini cukup lebar, konturnya seperti batuan kapur stalatit stalakmit, dan ada
sebuah goa di dalam aliran air terjun, namun goa itu kurang menarik bagi ku. Aliran
air terjun setinggi 15 meter ini turun membentuk undak undakan dan ditengahnya
muncul beberapa pohon, dan dibawah membentuk cekungan seperti kolam, pagi itu
cukup sepi, cuma beberapa wisatawan dari trenggalek yang sempet kami temui. Tanpa
mandi merasakan air terjun pun rasanya hati udah adem n seger, haha.
Sebenarnya
males maen air, karna gak bawa baju ganti. Puas menikmati keindahan air terjun
ini kami balik ke pantai. Kali ini kondisi pantai lebih baik n bagus dari pada
tadi. Airr sudah surut sehingga terlihat hamparan pasir yang luas. Langitpun
udah biru. Baguslah buat foto2, hehe. Selain batuan karang ditepi laut ada juga
semacam pulau kecil di tengah laut, entah kenapa mengingatkan pada pulau di
tanah lot bali, mirip sih, meski tanpa pura.
Setelah puas menikmati
pantai, kami menuju destinasi selanjutnya. Menuju penangkaran penyu di kili2. Tempatnya
gak jauh dari pantai pelang, cuma agak muter dikit kluar naik motor, lokasinya
berada di pantai kili2, bersebelahan dengan pantai pelang. Dipinggir jalan ada
petunjuk plang nama penangkaran penyu kili2, masuk ke dalam 1 km, melewati
persawahan , kolam ikan, sampai menemui bangunan di tepi pantai. Kami sempet
kecewa karna pintu nya ditutup, jadi kami cuma bisa melihat dari luar pagar,
terdapat beberapa kotak biru berupa kolam berisi penyu. Pas niat mau balik
pulang, eh petugasnya dateng, langsung deh kami masuk ke dalam, udah ada
beberapa pengunjung yang menunggu selain kami ber 2. Di dalam bisa kita lihat
ada anak penyu yang masih imut imut, ukuran sedang, sampai berukuran dewasa. Masuk
kesini tanpa dipungut biaya lho.Ini meupakan inisiatif dari para pecinta penyu
untuk ikut melestarikan hewan yang mulai punah ini, pasalnya dulunya sering
telur penyu diambil warga untuk dijual. Setiap bulan mei juni juli penyu ke
pantai untuk menetaskan telurnya , jadi telur diambil untuk dibesarkan dalam
penangkaran, kalo beruntung kita bisa ikut melepas tukik itu ke lautan.
0 comments:
Post a Comment