...TRAVELING...

Malang serasa tak pernah ada habisnya buat diexplore keindahannya. Selalu ada saja yg ingin dikunjungi. Banyak tempat2 baru yang ngehits lewat instagram. Kebetulan long weekend libur idul adha ini ada acara orang kantor di malang. Anaknya bos nikah. Meski Cuma sehari, tapi aku nambah sehari nginep di malang, jalan2 sendiri. Aku nginep di mador malang dorm seharga 80 ribu , pesen ditraveloka. Tempatnya enak deket ke alun2 dan stasiun kota lama, dan jalan 10 menit ke rumah warna jodipan yang lagi nge hits di instagram. Pagi jam 7 aku sudah janjian ma temen malang untuk jalan bareng. Mayan kana da yg motion dan nganter ke tempat wisata. Niat awal sih mau ke sumbersira dan sumbermaron.
Rumah warna warni ini berada di jodipan, jalan gatot subroto, daerah malah kota lama. Kampong pinggiran sungai yang dulu terkesan kumuh, kini atas inisiatif dari mahasiswa dan bantuan pabrik cat kini disulap menjadi kampung wisata. Diresmikan oleh wallikota malang 4 september kemarin, kini kampong ini banyak didatengin wisatawan dari berbagai kota. Juludan rio de jenairo nya Indonesia. Untuk masuk ke kampong ini kita Cuma membayar parkir 3 ribu rupiah. Topografi tanah dipinggiran sungai yang tinggi menurun sangat cantik bila dilihat dari jembatan. Apalagi saat kereta melewati atas jembatan yang juga dicat. Kita bisa masuk menyusuri gambar2 seni di tiap tembok, gambar efek 3d, ataupun seni gambar lainnya. Tampak warga setempat juga menyambut ramah para pengunjung. Mereka tidak terusik dengan kehadiran banyak orang yg mungkin dulunya hamper taka da yang melirik kampong mereka. Mungkin lebih menarik lagi kalo sungai yang membelah 2 kampung warna ini ditata rapid an bersih. Sekarang masih bau, sungai seperti tempat buangan limbah. Perlu edukasi dan kepedulian dari pemerintah setempat kalo ingin berniat mengankat citra kota ii dikenal masyarakat luas.
Bergeser ke selatan 20 km, kami menuju sumbermaron. Wisata alam pemandian alami ini berada di gondanglegi, malang selatan. Untuk menuju sumbermaron kita lewati kampong warga, tru menuruni sawah dan sungai. Disini muncul sumber air yang jernih deras hingga membentuk aliran air seperti air terjun dan membentuk cekungan pemandian lalu mengalir bersatu dengan aliran sungai. Yang bisa kita lakukan disini adalah mandi, bermain di air terjun pendek tapi lebar, dan body rafting disepanjang sungai. Tas bisa kita masukan ke loker bayar 5 ribu. Tiket masuknya Cuma 3 ribu. Sewa ban 5 ribu sepuasnya. Aliran sungainya tidaklah terlalu deras, namun cukuplah untuk bermain body rafting disini sepanjang 300 m. Hati2 bermain di bawah air terjun, meski terlihat baik baik saja, aku kemarin pas naek ban digulingkan oleh aliran air terjun, tenggelam kedalaman 2 meter, panic iya, korban tongsisku hilang, untung hpnya aman terlindungi air dan ku kalungkan. Semakin siang semakin ramai saja pengunjungnya. Air yang tadinya jernih sampai kelihatan ikan dan dasarnya hijau kini jadi agak keruh. Maklum itu hari minggu, dan long weekend pula. Sangat recommended buat rekreasi keluarga, dan murah meriah, lokasi gapang banget dicapai oleh kendaraan motor atau mobil.
Selanjutnya aku menuju coban rondo. Tiket masuk 16 ribu. Ramai banget hari itu. Wisata ini sangat popular mengingat sangat mudah kendaraan masuk, bahkan bus besar juga bisa masuk parkir. Cukup jalan 200 meter udah sampai di air terjun.
Diarea coban rondo ini ada beberapa area permainan outbond, bumi perkemahan, taman labirin, area dancok(café daun coklat). Ketinggian air terjun coban rondo sekitar 200 meteran, aliran airnya kurang terlalu deras sih menurutku. Banyak satwa monyet disini. Untuk memasuki area labirin pengunjung bayar lagi 10 ribu. Kita bisa berfoto di labirin ini, disediakan menara untuk foto dari atas. Namanya aja labirin, kitaperlu kerjasama dengan teman yg ditas menara agar tidak tersesat ditaman ini.

Camping malang

Setelah berkali kali diundur karena acara keluarga dan factor alam, hujan, , akhirnya sepakat untuk camping 20-21 agustus kemaren. Malang selatan ada banyak pantai, dan baru saja selesai pembuatan jalan lingkar selatan yang menghubungkan pantai sendang biru dan balekambang. Dulu sebelum jalan itu jadi, kita harus memutar jauh ke kepanjen klo mau ke 2 pantai ini. Kini setelah jalan penghubung selesai dibuat, banyak pantai membentang siap di explore, mulai goa cina, bajulmati, 3 warna, batu bengkung, dan masih banyak lagi sampai balekambang. Gak akan cukup deh sehari untuk menikmati semuanya.
Sabtu itu aku motoran ke kos temen, mas ridwan, dikota Kediri, dia sabtu masuk setengah hari, baru pulang jam setengah 3. Setelah lengkap perbekalan kami, tak lupa tenda n matras untuk bermalam di pantai. Kami langsung berangkat ke malang lewat jalur selatan, blitar. Beberapa kali jalanan macet, muter2 karna jalur ditutup untuk acara 17 an. Jadi agak lama perjalanannya, ditambah sempet salah jalan gara2 ngikutin google map. Baru sampek pantaipun jam 7 malam. Itupun harus bolak balik karena kebablasan karna jalan gelap, gak liat petunjuk ke batubengkung.
Setelah sampai, kami masuk dengan karcis 10 ribu per orang, karena bermalam. Terus ke toilet, makan, trus mendirikan tenda. Saat itu Cuma ada 2 tenda yang udah berdiri. Menjelang malam justru malah ramai yg dating, alhasil paginya banyak bermunculan tenda2. Malam itu diterangi sinar bulan, langit juga cerah, air laut pasang, sempet takut airnya sampai tenda. Dan yang bikin susah tidur itu anginnya…tendaku berisik banget, karna fliying sheetnya berkibar2, tenda doyong seperti mau roboh. Tidur jam 11 baru merem jam 2 pagi.
Jam 6 pagi duduk2 santai didepan tenda, menikmati suara debur ombak, sudah banyak pengunjung poto sana sini. Semakin siang semakin ramai saja ini pantai. Akupun jalan2 dipinggir pantai. Pantai batu bengkung ini ciri khasnya adalah kolam alami sepanjang pantai membentuk hamper setengah lingkaran, terlindungi batu karang, jadi gak takut kalo mau main air meski ombak laut selatan terkenal ganas.
Jam 8 kami beres2 bongkar tenda, sarapan trus menuju air terjun/coban tundo. Lokasinya lumayan jauh dari kota malang, searah ke sendang biru, jadi ada untungnya aku bermalam di pantai, lebih deket ke pertigaan kedung banteng, jalan masuk ke desa sidoari dimana lokasi coban tundo. Tapi menuju desa sidoasri ini sangat jauh masuk ke dalam, berulang kali kami tanya warga. Hamper 1 ,5 jam lebih  baru sampek diloket  tiket masuk, jam 11. Tiket 5 ribu. Pas aku tanya, sudah berapa orang yang masuk, katanya cm kami berdua, kirain dah rame. Jalanan dari sini mulai berganti jalan sempit cm 1 motor, susah klo simpangan. Bagi yang gak mau motoran, atau naek mobil, bisa diparkir n bayar ojek 30-50 pp ke parkir terakhir coban.
Jangan ditanya jalannaya gimana. Klo kata2 traveler itu menantang, iya menantang banget sampek temenku nyerah, lebih milih parkir dipinggir kebun sebelum sampek parkiran. Gimana gak nyerah, jalanan menanjak, Cuma setapak motor di kiri kanan kebun kopi, menyeberangi sungai2 kecil, total ada 3 sungai klo gak salah. Abis tu kami jalan, eh ternyata 100 m did epan udah parkir terakhir. Dari sini harus jalan kaki sekitar 20 menit menuju coban terbawah, coban 3, baru naik 5 menit ke coban 2, trus naek 10 menit ke coban 1.
Tiap2 tingkatan Cuban tundo ini punya karakter air terjun masing2. Pas kami disana aku bertemu rombongan dari Surabaya, ketua rombongan aku kenal, charisma, temen bpi sby, mreka ternyata naik ojek dan parkir di atas coban 1. Sementara kami dari parkir bawah. Berarti ada 2 pintu masuk dong ya.


Memang lokasi ini ada beberapa jalur pintu masuk, bisa lewat turen, bisa lewat dampit. Karna aus airnya yang sangat deras, kami berulang kali dinasehatin orang dijalan pas kami tanya, mas pun siram nggih, airtinya mas jangan mandi ya, karna disitu bulan kemarin memekan korban 6 pemuda tenggelam. Cukup ngeri juga ya ternyata. Harap hati2 ya guys klo ke tempat ini.
Setelah puas kamipun turun, dan sebelum perjalanan balik kami mampir ke masjid tiban, turen. Masjid ini merupakan pondok pesantren. Banyak yang berwisata religi ke tempat ini, katanya sih dijuluki masjid jin, karna tiba2 ada tanpa masyarakat sekitar tau. Padahal kenyataanya dibangun oleh santri dan pengurus pondok sendiri. Masjid ini unik, terdiri ari 10 lantai. Banyak ornamen2 berwarna biru, menara2 runcing mengingatkanku pada candi2 di Thailand. Masjid ini belum selesai, banyak renovasi sana sini. Motor bisa diparkir di warga, karna jalan menuju ke pintu utama masjid banyak tempat beli oleh2, mirip tempat wisata ziarah pokoknya. Bahkan diatas bangunan masjid ini juga ada pusat perbelanjaan dan pasar, murah2 pula harganya. Aku beli 4 jajan macem, Cuma 10ribu doing, gorengan 1500. Dari atas lantai 7  kita bisa menikmati view atas yang keren, berupa puncak2 bangunan meruncing, dan pintu masuk yang mirip kue ulangtahun kata temenku, dari kejauhan terlihat puncak gunung semeru.

Bus memasuki kota siemreap pukul 18.30. setelah menurunkan penumpang, aku nyari tuktuk yang akan mengantarkanku ke penginapan, bayar 3 usd. Penginapanku sangat strategis, depan udah kfc, jalan 200 m udah night market n pubstreet.

Setelah naruh tas n mandi ganti baju aku ke kfc dulu makan, abis tu jalan2 ke night market. Suasananya sangat ramai sekali disini, banyak turis berseliweran, bisa kuliner, belanja, oleh2, ada tempat hiburan, music jedag jedug, dan banyak massage. Yang membuatku geli adalah aku diuber2 banci yang nawarin masaage nya maksa banget, aku udah nolak, eh dihalangi jalanku, aku jalan cepat sdikit lari, eh ditarik tanganku, mister plis come for me…hihh…nyebelin banget.
Paginya aku ditunggu supir tutuk2, setelah malem sebelumnya aku pesen ke yang pnya penginapan. Ada long track seharga 20 usd, ada yang short track seharga 15 usd, lum termasuk tiket masuk one day 20 usd. Sebelum memasuki kompleks Angkor wat kita menuju ticket office, di tiket ini ada foto kita, jadi berasa eklusif banget tiketnya, buat oleh2 spesial.

Pagi itu aq sampai di parkir Angkor wat jam 07.30. Angkor wat udah ramai. Kompeks Angkor wat ini sungguh besar, dari parkir ke pintu gerbang saja sekitar 300m, belum dari gerbang ke candinya jg jalan jauh. Sayangnya posisi ketika memotret bagian depan angor wat cahaya backlight. Harus diakali untuk mendapatkan foto yang bagus. Setelah muterin naik turun candi, aku muter ke sisi belakang Angkor wat. Sepi…dan benar saja, fotonya lebih bagus, langit biru, gak ada orang lain. Angkor wat ini perkiraan dibangun pada abad 12 oleh suryawarman II
Muterin angkor wat ini membutuhkan waktu 1,5 jam. Bener2 bangunan yg menakjubkan. Meskipun udah berlumut dan beberapa kerusakan lagi diperbaiki. Dibandingkan bangunan candi lain di komplek angkor wat, cuma angkor wat yg terawat karna sampek sekarang masih digunakan untuk beribadah agama budha.



Setelah itu pergi ke angkor tom, di kompleks angkor tom ini ada beberapa candi, yaitu bayon, terace of elepant, bapoun. Ketika berkunjung ke bayon, sedang ada perbaikan, mobil crane ada di depan. Bayon temple ini menggambarkan candi seribu wajah. Karna 1 candi terdiri dari 4 sisi dengan 4 wajah.
Dari bayon temple menuju ta keo. Candi yg sekarang sudah mengalami perbaikan, dulunya hancur tak berbentuk. Candi ini tersusun dari 4 tingkat. Menuju tingkat paling atas butuh perjuangan mengingat panas matahari menyengat.
Candi yg terakhir adalah ta prom, atau sering disebut lara croft, karna dulu anjelina joli dulu pernah main di candi ini. Dari pintu masuk ke pintu keluar berjarak 1 km. Kita berjalan menyusuri hutan. Dan ketika masuk kompleks candi utama. Banyak pohon ratusan tahun di dalam kompleks candi ini. Mau berfoto aja harus antri.