tebing banyu mulok
pantai coro
Liburan kali ini tanpa planing, bangun tidur liat cuaca
cerah, kepikiran untuk ngetrip dadakan, sudah beberapa kali seperti ini sih,
pastinya tempat yang dituju tidak jauh2 dari rumah, paling kabupaten sebelah kediri, entah blitar atau tulungagung,
yang sekiranya bisa PP 1 hari . Tujuan kali ini sebenernya udah dipersiapkan
dulu2, namun selalu gagal karna cuaca gak menentu. Tanpa pikir panjang,
diputuskanlah pergi ke pantai coro, tulungagung, lokasi sekitar 2 jam
perjalanan motor.
Jam setengah 9 berangkat, tanpa temen, dah biasa sendirian
dan dadakan gini. Pokoknya isi bensin full, isi dompet, mampir indomaret beli
jajan n minum, tas isi tripod kecil, tongsis, kacamata, powerbank isis full dan
camdig, selalu ready klo ada trip dadakan gini. Lokasi yang dituju sudah ada di
google map, dan sesampai di tulungagung tidak usah khawatir, banyak petunjuk ke
pantai coro. Sebenernya pantai coro ini 1 pintu masuk jalan menuju popoh. Jadi sesampai
di gerbang tiket ini jadi 1 tiket, bayar 8 ribu. Petunjuk yang jelas sih
pastinya kita menuju reco sewu, karna jalan menuju pantai coro ini masih tanah,
apalagi kalo hujan jadi becek. Motor diparkir di parkiran reco sewu. Saat itu
ada 2 bus sudah parkir disitu. Dari parkir kita bisa jalan kaki selama 20 menit
menuju pantai, ada ojek sih klo males jalan. Kalo maksa motor mungkin bisa kalo
musim kemarau, tapi klo musim hujan jalanan jadi becek berlumpur. Penjaga parkir
juga m enyarankan jalan kaki karna jalan ke pantai coro lagi dibuat, terlihat
beberapa kendaraan berat berusaha membelah bukit untuk nantinya memudahkan
akses lebih deket ke pantai. Siapin air mineral untuk berjalan kaki, karena
medannya cukup menguras tenaga dan keringat, apalagi disaat matahari lagi
panas2 nya disiang hari. Sesampai dipantai ada banyak warung, toilet namun gak
ada airnya. Saat tepat kesini sebenernya ketika airlaut pasang, jadi pantai
lebih bagus dan nantinya klo menuju tebing banyu mulok juga kita bisa melihat
ombak yang tinggi menghempas batuan. Karena saat itu jam 11 siang aku baru
sampai pantai, air laut mulai pasang. Ternyata rombongan 2 bus tadi adalah para
siswa pramuka entah anak smp atau sma melaukukan kegiatan di tepi pantai, selebihnya
pantai ini sepi, mungkin kalo hari minggu lebih ramai. Sambil menunggu jam 1
siang, akupun ke warung sekedar makan pop mie atau mungkin cari minuman dingin,
sambil makan bapak penjaga warungnya gak berhenti2 nya bercerita ke padaku,
sampek bingung gimana mau pamitan, haha
jalan menuju pantai
Untuk menuju tebing banyu mulok kita harus menaiki bukit
sekitar 15 menit, klo dipantai coro tadi banyak pohon rindang untuk berteduh,
berbeda dengan di tebing bayumulok ini, yang ada hanya hamparan rerumputan
hijau luas, dan batuan karang. Dari kejauhan kita sudah mendengar gemuruh suara
ombak yang terhempas melalui celah sempit sehingga menimbulkan semburan air
yang lumayan tinggi, sekitar 20 meter mungkin, kalo beruntung kita juga bisa
melihat pelangi karna pantulan sinar matahari dibutiran2 hembusan semburan air
tadi.
bukit hijau banyumulok
tebing inilah yang menyemburkan air
Udah jam 2 akupun balik menuju parkiran, sambil beristirahat
n nyari minuman dingin, akupun masuk menuju reco sewu, reco sewu artinya
patung/arca seribu. Karna disini ada banyak sekali patung2/arca baik besar
maupun kecil, tak terhitung jumlahnya.
reco sewu
Sebenernya 1 kawasan ini ada pantai popoh, karna dulu udah
pernah jadi males ke popoh, lagian udah capek, pengennya cepet pulang saja. Namun
ditengah jalan mataku tertuju pada bukit tinggi yang menarik perhatian, namanya
gunung butak. Ini juga wisata baru yang kita bisa menaiki sampek puncak,
camping atau melihat sunrise, namun karna cm mampir aja jadi cukuplah foto2
dari kejauhan, sudah cukup bagus lah.
gunung butak
0 comments:
Post a Comment