RSS

Mingalaba…Welcome to Myanmar....(myanmar bag 1)

 sule pagoda

 karaweik palace restaurant

swedagon pagoda

reclining budha

Libur harpitnas udah beli tiket PP ke yangon 6 bulan lalu. Awalnya sih rencana jalan sendiri seperti biasanya. Setelah posting di grup FB Backpaker Dunia, akhirnya nemu 1 temen jalan, namanya Ari, dari Jakarta. Tapi pas hari H, aku ketemu 2 temen dari Surabaya di bandara Juanda, dan di KLIA ketemu 1 lagi, akhirnya kita ber 5 jalan bareng, karna agenda liburan kita sama, Cuma 4 hari, ke Bagan dan balik hari minggu. Yaw dah kita mutusin jalan bareng, mreka masih sibuk ngurus beli tiket bus PP yangon-bagan di bandara. Sementara aku dan ari sudah booking bus JJ Expres. Meski berbeda bus, aku saranin agar tetep barengan , mreka nunggu di kantor bus JJ expres saja.

Setelah sampai di bandara Yangon, kita nuker duit kyat, aku nuker di money chaner, sementara mereka ambil uang di atrm, abis tu kita mutusin keliling seharian di Yangon dengan sewa mobil, kita urunan 160 ribu rupiah. Siang itu kita kluar bandara jam 10 siang, udah panas banget, emang Myanmar lagi musim panas. Bandara yangon masih terbilang baru, masih ada pembangunan disana sini. Kluar dari bandara kita mulai memasuki kota ayngon yang padat dengan mobil, karna di yangon memakai motor di jalanan dilarang. Mungki maksudnya agar para penduduk yangon memanfaatkan transportasi publik sperti bus dan kereta. Dari bandara Yangon ke pusat kota tidak ada tranprtasi publik seperti bus/kereta. Kita harus jalan 2 km dulu ke jalan besar untuk menaiki bus. Itupun busnya hanya bertuliskan nomer dan tulisan burma, susah untuk membaca dan males menunggu , serta jauhnya jalan kaki, kami memutuskan sewa mobil seharian dari bandara.

white elepant

Objek pertama yang kita kunjungi adalah tempat gajah putih, sebenernya ini bukan kita yang minta kesini, tapi supir yang nyaranin kesini, toh jalannya searah dengan kota dan tidak bayar. Disini terdapat 3 gajah besar, 2 diantaranya berwarna bule, bukan putih seperti bayanganku sebelumnya. Selesai foto kami kembali ke mobil, menuju reclining budha. Ke tempat ini juga tidak bayar, disini terdapat patung budha tidur yang besar dan panjang. Kita melihat lihat dan foto tanpa mendekati area untuk sembahyang umat budha, dan kita keliling liat jualan suvenir di area situ. Jam 12 kita menuju sule pagoda, kita mencari makanan, bilang ke sopir carikan makanan halal, kita berhenti di depan masjid, berseberangan dengan sule pagoda. Sepertinya belum masuk waktu sholat. Gapapalah, kita jamak qosor solat saja, disini juga banyak warga yang menunaikan sholat dhuhur, kebanyakan adalah warga keturunann india. Kita pun mampir ke warung india. Mulailah pesen nasi putih dan nasi goreng. Seperti kebanyakan masakan india lainnya, bumbunya amat sangat kuat menyengat, sepiring besar itu ada 3 kuah yang aku gak tau, kucoba satu persatu, ya lumayanlah masih bisa mentolerir lidahku. Makanan ini seharga 3000 kyat, klo dirupiahkan 30.000 ribu rupiah.

Abis itu kita jalan2 keliling deket sule pagoda, ada yangon city hall, gereja imanuel dan taman hijau bernama bandola park, disitu ada monumen bernama independent monument, dan beberapa bangunan bergaya eropa disekeliling taman. Cuaca saat itu panas menyengat, lebih panas dari udra di indonesia, karna memang saat itu myanmar sedang mengalami musim panas, cuaca tertinggi bisa mencapai 45 derajat C. Kita mengamati banyak orang cewek cowok berseliweran bawa payung, cowoknya memakai sarung, sandalan, ceweknya memakai bedak, tanaka, mreka ada yang mengunyah sirih, itulah sekilas budaya myanmar yang dapat kita lihat dengan mengamati penduduk lokal.



reclining budha

Selanjutnyakita menuju Kandawgyi lake, disitu ada bangunan unik di tengah danau, bernama karaweik Palace Restaurant, berbentuk seperti 2 perahu naga diatasnya sebuah bangunan khas myanmar. Disitu kami duduk duduk lama menikmati sepoi2 angin dibawah rindang pohon, sambil memandang danau dengan beberapa warga lokal disana.





Selanjutnya kami menuju swedagon pagoda, pagoda terbesar dan tertinggi di yangon, setinggi 90 meter yang bisa dilihat dari berbagai sudut kota yangon. Ppagoda ini sudah berumur 2500 tahun, waow... Kami membeli tiket masuk seharga 8000 kyat ( 80k rupiah). Untuk sampai dipagoda kita menaiki lift yang sangat tinggi sekali, jalan lainnya adalah bisa menaiki banyak anak tangga, mungkin memang kontur tanahnya memang agak berbukit. Sesampai diatas kita melihat pagoda emas yang berkilau diterpa sinar matahari. Area pejalan kaki diberi karpet merah, tanpa ada karpet kaki bisa terbakar panasnya keramik yang memantulkan panas. Tempat ini tidaklah seramai banyanganku sebelumnya, karna hari ini adalah hari raya waisak klo di indonesia. Ternyata perayaan di myanmar kemarin malam berakhir, istilahnya moon apa gitu, bertepatan bulan purnama. Cukup puas setelah terbakar panasnya matahari, sampai telapak kakiku seketika mengelupas putih, saking panasnya area keramik yang kita pijak untuk berfoto, untungnya disini ada area wifi, jadi bisa berlama2 ngenet, ada 2 orang di luar yang menunggu, mreka tidak ikut masuk, entah apa alasan mereka gak masuk, tiket amahal atau tidak mau menggannggu umat lain beribadah.







swedagon pagoda
Setelah itu kita kembali ke mobil menuju terminal aung mingalar. Sebelumnya kita masuk ke supermarket untuk belanja cemilan atau makanan untuk dimakan di bus, sebab perjalanan ke bagan malam ini memakan waktu 9 jam.

Pengeluaran hari 1
- beli burger di airport yangon 4400 kyat
- urunan sewa mobil 7500 kyat
- makan siang 3000 kyat
- sekotak milk tea myanmar 3000 kyat
- burger 2500 kyat
- buah apel 2000 kyat
-strepsil 1200 kyat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment