RSS

Perjalanan ke indocina…bag 3 Pnompenh, Cambodia

Royal palace
Royal park
Independen monumen
Museum genosida 
Pagi itu aku nunggu didepan kantor Mekong ekspres. Jam 7 tepat bus berangkat. Kebetulan disampingku orang Indonesia. Serombongan 6 orang sekeluarga liburan. Seneng rasanya ada temen ngobrol pake bhs Indonesia. Ternyata mereka abis jalan darat dari Hanoi sampai hcmc, trus ke siemreap trus Bangkok. Jadi setelah sampai di pnompenh aku turun, tapi mereka ganti bus ke siemreap. Perjalanan bus memakan waktu 7 jam totalnya. 3 jam pertama kita sampai di perbatasan Negara Vietnam-kamboja, kita memasuki kantor imigrasi Vietnam , setelah sebelumnya paspor kita dikumpulkan ama kondektur bus, jadi kita masuk ke ruang imigrasi tinggal berbaris nunggu namanya dipanggil. Trus balik ke bus. Lum ada 5 menit kita turun lagi masuk imigrasi kamboja. …
Dari imigrasi amboja di bavet bus berhenti di tempat makan selama 20 menit. setelah itu bus langsung menuju pnompenh. Di perbatasan negara ini terlihat bangunan hotel dan banyak tempat hiburan restoran cafe serta tempat minum bir. Sangat berbeda setelah berjarak 2 km banyak pemukiman warga yang hanya berdinding kayu beratap jerami, kebanyakan rumah tradisional, mereka rumah panggung.Kulihat banyak anak sekolah berseragam kemeja putih celana hitam/biru gelap disepanjang jalan, tapi alas kaki mereka cuma sandal, ya hampir semua mereka cuma pakai sandal, bukan sepatu. Sepanjang jalan lahan hijau seperti tak terurus atau mungkin habis panen padi, rawa  ataw hanya padang rumput yang digembalakan sapi sapi kurus . Hanya 1 yg membuatku kagum dari sepanjang jalan tadi, kita melewati jembatan gantung sepanjang mungkin 500 m membelah sungai mekong. ini sepertinya jembatan masih baru, dahulunya kendaraan yang menyeberang memakai ferry. Sampai dikota pnompeh jalanan monoton seperti itu saja. Beberapa jalan masih perbaikan dan debunya berterbangan kemana kemana. 3 jam sudah dari perbatasan negara, total 7 jam perjalanan aku akhirnya sampai di ibu kota negara kamboja. Banyak pembangunan gedung2 tinggi, meskipun masih kalah banyaka dengan ibu kota jakarta, kendaraan juga gak terlalu banyak, bis akhirnya berhenti di terminal. Akupun turun dan jalan keluar terminal. Aq berpikir tempat penginapanku gak jauh mungkin cuma 20 menit jalan, tapi setelah jalan 200 m akupun ragu apakah arah yang aku tempuh sudah benar, akupun bertanya pada petugas pom bensin, where the royal palace, tapi dia sepertinya gak paham dengan maksudku, feelingku dia menjawab arah yang salah. apalagi matahari panas menyengat. Akupun kemballi keterminal, dan bertanya berapa tarif tuktuk ke penginapanku, katanya 4 usd. sambil mereka menunjukan map kota pnompenh dengan tarif harga, sepertinya harga standar segitu, padahal aku dah nawar 3 usd sebelumnya. akupun setuju, dan naek tuk tuk. Ternyata keputusanku naik tuk tuk itu tepat, ternyata cukup jauh dari tetminal ke penginapan, Akupun melihat sebuah alun2 hijau dengan latar belakang royal palace, seperti bangunan yang ada di bangkok thailand. Setelah sampai penginapan akupun beristirahat sebentar, ganti baju lalu mulai jalan.




 Tempat pertama yang aku kunjungi adalah royal palace, entry ticket 6,5 usd. Hampir sama dengan grand palace yang ada dibangkok,  thailand. Dari royal palace aku menuju garden palace yang ada did epannya menghadap delta sungai mekong. Lanjut ke kuil disebelahnya, wat qualom dan pagoda.




Sorenya aku nyari kfc, sambil upload foto n istirahat, udah jalan kaki jauh capek sambil nunggu langit gelap, Karna ketika malam datang, suasana akan berubah, bermandikan cahaya lampu yg indah. Aku mulai jalan lewat bunderan independen monumen. Siang tadi juga lewat sini, ketika malam tampak begitu indah dengan sorot lampu, dan air mancur menari berwarna warni. Segaris dengan independen monumen itu terdapat jalan besar boulevard dikiri kanan, ditengahnya pelataran n taman panjang, banyak banget orang menikmati malam itu, banyak yang joging malam juga.

Menyeberang ke taman wat bottom park, taman ini masih renovasi sana sini, tapi air mancurnya udah beroperasi cantik menari2. Lanjut nyeberang lagi ke royal palace park, disini juga banyak orang, karna taman ini juga menghadap ke sungai delta Mekong . Cuma duduk2 melihat lihat menikmati suasana malam itu mengamati aktivitas orang. Setelah pukul 9 malam aku pun balik ke penginapan.
Besoknya aku bangun melihat jendela keluar ternyata mendung n gerimis, rencana liat sunrise gagal. Yaw dah aku nunggu dikamar sambil ngenet dan liat tivi. Abis tu aku ke bawah. Aku bilang ke resepsionis mau pergi ke museum genosid tuol sleng. Setelah tawar menawar dengan tuk tuk akupun naek. Untuk masuk ke museum ini bayar 3 usd, kalo dengan audio 6 usd.




 Tempat ini merupakan sebuah kamp konsentrasi pada masa rezim komunis khmer merah yang berkuasa di kamoja, 1975-1979, yang dibangun oleh pol pot, pemimpin khmer merah untuk menyingkirkan orang yang tidak sepaham dengannya. Nama tuol sleng berarti bukit pohon beracun. Tuol sleng merupakan bekas sekolah, terdiri atas 4 gedung 3 lantai yg dijadikan sebagai penjara dan tempat interogasi tahanan. Diperkirakan 17.000 orang dipenjara, setiap hari 1000-1500 tahanan dibunuh dan disiksa. Korbannya adalah rezim sebelumnya seperti pejabat pemerintah, pelajar, dokter, guru, mahasiswa, buruh, biarawan, insinyur, atau aktivis partai
Keluar dari museum ini hujan gerimis. Masih ada waktu sampai jam 11 bus giant ibis menjemputku menuju siemreap. Akupun minta dianter ke central market n wat pnomh. Di central market ini kita bisa beli apapun barang buat oleh2, sayangnya aku kurang tertarik, nanti saja belanja di siemreap.


Pengeluaran :
- tuk tuk terminal ke penginapan 4 usd
- penginapan okayguesthouse 88 rb
- tiket masuk royal palace 6,5 usd
- makan kfc 2,8 usd
- sewa tuk tuk 12 usd
- tiket museum genosid 3 usd
- tiket masuk wat pnomh 1 usd


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

4 comments:

Unknown said...

👍👍👍👍👍👍👍👍🌟

hari_arch said...

Ditunggu petualanganmu

potrehkoneng said...

iki pada dekat penginapan ya tempatnya. sendirian kayae aku berani #mulaingimpi =))

hari_arch said...

Iya kak. Aq memang memilih penginapan deket lokasi wisata, cukup jalan kaki kemana2, selain pertimbangan harga murah.

Post a Comment