Perjalanan menuju kawah ijen kali ini kami( 23 orang) nyewa mobil, karena pertimbangan lokasi yang sulit dijangkau dengan kendaraan umum. Berangkat dari Surabaya jam 06.00 dengan mobil avanza dan pregio, karna jumlah orang melebihi batas tempat duduk, makanya kita duduk berjubel. Pegunungan ijen berada di perbatasan Banyuwangi-Bondowoso. Sebenernya rencana awal kami naek kreta Surabaya-banyuwangi, trus naek angkot, dan truk belerang…kami berangggapan dengan menyewa mobil maka akan banyak waktu buat kami selaen menikmatai keindahan pegunungan ijen tentunya maka kami bisa singgah di beberapa tempat menuju lokasi kawah ijen, seperti perkebunan kopi luwak milik PTPN, air terjun derawan, pemandian air panas serta pantai tanjung papuma di Jember.
guest house jampit
binatang luwak
Perjalanan ke paltuding, tempat dimana kami akan menginap semalem sebelum pendakian ke kawah ijen, jalan mendekati paltuding amat sangat rusak, jalanan aspal udah gak berbentuk lagi, sungguh amat sangat disayangkan, padahal kawah ijen adalah salah satu kawah terbesar didunia( hal ini terbukti dengan banyaknya kunjungan turis dari berbagai penjuru dunia, jerman, prancis, Vietnam, korea, dll…hampir tiap menit kami bertemu dengan turis saat turun, jumlah mereka banyak sekali, dalam hati..heran aku..kenapa wisatawan domestic sedikit sekali..sementara mereka yang jauh-jauh dateng terbang dari eropa rela merogoh uang banyak hanya sekedar pengen tau keindahan kawah ijen). Pukul 17.00 kami sudah sampai di paltuding setelah beberapa kali mobil kami berhenti untuk sekedar istirahat meluruskan kaki, mendinginkan pantat yang panas..haha…serta mengisi perut yang laper…di paltuding dingin banget, kabut mulai turun…setelah kami melakukan proses registrasi pendakian kami segera membuat tenda, makan, besih-bersih diri, maen kartu ampe malem (teman setia disetiap pendakian..haha..)…maen kartu dengan canda tawa rupanya mampu mengusir hawa dingin yang menusuk tulang, kabut yang turun amat tebal, diiringi gerimis kecil..Brrrr…dingin….setelah brifing..kami tidur..ada yang tidur di tenda, ada yang di dalam mobil, dan ada yang di dalam warung, karna suhu diluar dingin, aq tidur di dalam mobil saja, cukup hangat rupanya…Jam 1 pagi semua bersiap-siap melakukan pendakian, setelah brifing dan doa bersama kami melakukan pendakian segera…
Awal mula pendakian sangat mulus, datar, tak ada masalah rupanya..apalagi diterangi terang bulan purnama, berjalan di kegelapan malam tak perlu pake senter…setelah beberapa meter medan mulai menanjak..tanjakan itu ternyata terus dan terus, disetiap tikungan kami berhenti, mengingat temen kami kebanyakan cewek, dari 23 orang: 7 cowok dan 2 anak kecil, sisanya cewek…kebanyakan cewek yang mendaki juga belum pernah naik gunung…berulang kali berhenti hanya untuk mengambil nafas, menenangkan jantung yang berdegup kencang dan menghilangkan dehidrasi…rombongan 23 orang satu persatu mulai terpisah..bahkan rombongan paling belakang sepertinya ada yang sakit..masuk angin, mual, sepertinya mau pingsan…ya sudahlah kita istirahat sebentar….setelah waktu berjam-jam dilewati di kegelapan malam, akhirnya jam 4 kita sampai di atas kawah, tapi kegelapan dan kabut yang pekat menghalangi pandangan, serta asap belerang membuat kami batuk-batuk dan membuat mata pedih meski sudah memakai masker. Kami menuju titik sunrise paling tinggi di puncak ijen, jalan harus hati-hati karena jalan sempit, pasir dan kerikil kecil membuat kami harus behati-hati, karena sebelah kiri kami adalah jurang menuju kawah,
Pukul 04.30 kami sampai di titik sunrise, tak lupa kami bersujud syukur pada Alloh, sholat subuh dulu.
Kami menanti matahari yang muncul dari ufuk timur, dari sini kami bias melihat banyuwangi-selat bali dan ujung pulau dewata, sungguh pemandangan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata…kami sempatkan beberapa kali foto untuk merekam memori yang amat sangat berharga ini…subhanalloh…..
aww..waoo...bergaya ala pemambang belerang...
sepulang dari ijen kami sempatkan mengunjungi pantai pasir putih situbondo
