RSS

Camping ceria bersama BPI Surabaya


 pantai ngalur

 pantai sanggar

pantai patuk gebang

Sudah lama tidak ikut trip backpacker Surabaya, kali ini aku tertarik, karna aku belum pernah ke pantai sangar, camping pula. Mreka sih berangkat dari Surabaya naik bus ke tulungagung sejak jam 12 malam dari terminal bungurasih, dilanjut naik elf menuju desa terdekat pantai ngalur dan sanggar. Sementara aku berangkat sendirian naik motor dari Kediri jam stengah 9 pagi, sampe pantai jam 11. Naruh motor di rumah warga, lalu ngojek 25 ribu ke pantai ngalur. Ini kali pertama sih ke pantai ngalur, berhubung kata temen jalan menuju pantai cukup sempit dan terjal aku memutuskan ngojek saja lah. Sementara mreka yang naik elf tadi jalan kaki 30 menit.

bersama bpi sby


pantai ngalur

ground camping
Kali ini memeilih camping di pantai ngalur karna lebih sepi dari pada pantai sanggar, meski di ngalur tidak ada warung ataupun fasilitas mck. Untuk mencapai pantai sanggar kita menaiki bukit 10 menit. Di pantai sanggar banyak warung, fasilitas wa, dan bilas. Sementara untuk mencapai pantai patuk gebang perlu 1 jam dari sanggar dengan medan yang menguras tenaga, mendaki bukit yang lumayan tinggi. Kabarnya sih di pantai patuk gebang ini sering ada penyu yang singgah bertelur, sehingga oleh penduduk setempat diusahakan penangkaran penyu. Segaris sama 3 pantai ini sebenernya masih ada pantai jung pangkis, 15 menit dari patu gebang dan kedung aqua/pantai kalipucung tapi medan harus naik turun bukit. Kalopun males jalan kaki, kita bisa sewa ojek dari pantai sanggar ke patuk gebang atau ke kedung aqua/kalipucung.



 pantai sanggar


sunset di pantai ngalur

 api unggun

 jam 5 pagi menuju patuk gebang

 jalanan naik turun bukit, hutan



 pantai patuk gebang



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Explore Kuta Bali

sunrise di gilimanuk

pantai kuta

potato head beach club

kecak fire dance at uluwatu

Bus sampai di Denpasar jam 11 siang. Bus ini milik damri, setelah perjalanan 7 jam kereta Surabaya-banyuwangi, dilanjut bus damri 6 jam, termasuk penyeberangan ferry 1 jam. Bus berhenti di kantor perum damri, segera aku pesen gojek untuk menuju penginapan di deket kuta beach, nuka beach inn, dengan tariff 90 rb/ malam, untuk dormitory, sekamar isi 6 orang, ranjang susun. Dan kebanyakan adalah bule.

nuka beach inn kuta

Siang itu selain nunggu jadwal chekin yang baru pukul 13.00, juga nungguin motor sewaan datang, baru dianter jam 14.00. sambil nunggu mandi dulu, karna trakhir mandi pagi memarin, perjalanan panjang, mobil Kediri-surabaya 3 jam, kereta Surabaya-banyuwangi 7 jam, dilanjut bus ke Denpasar.
Nyari makan dulu ke kfc kuta, karna makan di sekitar penginapan mahal2, standar bule. Setelah makan, keliling pantai kuta bentar, rame banget saat itu, kemudian aku menuju potato head beach club di jimbaran, berjarak sekira 9 km, tapi jalanan sangat macet sekali. Lokasinya berada dipinggir pantai, tapi pintu masuknya kurang jelas menurutku, Cuma tulisan kecil, dan satpam didepan, kita melewati jalan panjang ke dalam, ada banyak security di dalam, berulang kali diperiksa bawaan dan motor. Untuk masuk sini gratis, 90% yang masuk sini adalah bule. Yang menjadi iconic adalah fasade/tampak depan bangunan ini, yaitu bangunan setengah lingkaran dengan jendela kayu bekas warna warni bermacam2 ukuran. Di dalamnya ada sebuah lapangan rumput tempat bersantai dengan payung2, menghadap ke kolam, yang berhadapan dengan pantai dan laut langsung. Paling pas sih menunggu moment sunset.








Setelah itu aku menuju pura uluwatu, berjarak sekitar 24 km an, lagi2 macet panjang didominasi mobil sih, kalo motor tinggal minggir2 saja sampek kadang masuk trotoar, demi mengejar jam 17.00. klo ini jangan ditiru motoran ditrotoar ya..hihi…
Pas jam 17.00 aku sampai di depan loket tiket pura uluwatu, antrian panjang didepan, kebanyakan adalah rombongan. Tiket 15 ribu, lalu masuk ke dalam mencari loket tiket pertunjukan tari kecak, sementara aku sudah booking online terlebih dahulu sebelumnya, nukerin vocer dengan tiket asli, seharga 95 ribu. Klo beli ditempat 100 rb. Sebetulnya pertunjukan tari baru akan dimulai sejam kemudian, jam 18.00 sampai 19.00. nakun saat itu panggung tempat duduk sudah banyak yang duduk. Sangat panas sekali nunggu momen sunset, disarankan pakai sunblock, topi, atau apapun buat menutupin teri8k matahari. Tapi aku gak bawa itu semua, lupa..haha..alhasil memenafaatkan apa yang ada ditubuh, jaket kupakai untuk menutupi panas, kenapa perlu masuk sejam sebelumnya karna tiket cepet terjual habis, dan disarankan trakhir jam 17.00, dan kita bisa memilih panggung tempat duduk, saranku sih tempat terbaik itu paling tengah dan atas, karna kita bisa melihat momen matahari tenggelam lebih baik, dan melihat pertunjukan tari dengan leluasa.






Pengeluaran hari 1
- Ongkos mobil antar ke bungurasih 50k
- Tiket kreta mutiara timur ke banyuwangi 145k
- Bus bwi-denpasar 85k
- Gojek Denpasar ke penginapan 30k
- Penginapan di kuta 90k
- Makan di kfc 21k
- Sewa motor 3 hari+ubung 210k
- Bensin 30k
- Tiket uluwatu 15k
- Tiket tari kecak 95k
- Makan malam 20k

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Explore Ubud Bali

tegalalang rice terrace

pura gunung kawi

pura tirta empul

Sore hari setelah seharian dari nusa penida aku nginep di ubud, di in between, seharga 85 rb/malem include sarapan. Dari depan kurang menarik sih, trus masuk ke gang kecil memasuki rumah bali, baru 100 m nyampek ke dalam penginapan. Aku suka susananya, seperti menginap di kampong bali, arsitektur bangunannya bali banget, ada kolam dan tempat duduk2 nyantai di teras n samping kolam. Enak banget suasananya duduk2 lama disamping kolam, sambil baca buku, denger mp3 sendirian, atau sekedar ngobrol sama traveler lain, seperti aku saat itu ngobrol sama steve, traveler dari belanda, dia berlibur 4 minggu selama di bali, gak terasa setengah jam kita ngobrol, trus dia nyari makan malam, sementara aku mau mandi.



inn between ubud

Malam itu ubud dingin, karena berada di ketinggian 300 mdpl, tengah malam sempet denger hujan, bahkan sampai pagi masih gerimis. Akupun tetep nekad pakai mantel menuju guianyar, masih pagi, matahari blum terbit ditambah mendung hujan pula. Saat itu sampai di tegalalang rice trrace pukul 06.30. sangat sepi sekali, toko2 café yang bisanya ramai buka masih belum ada aktivitas sama sekali. Lokasi terasiring sawah ini tepat disamping jalan raya, kita Cuma perlu memarkir kendaraan dipinggir, lalu menuruni tangga untuk melihat dengan jelas. Tidak ada tiket masuk dan karcis kendaraan.



tegalalang rice terrace

Setelah itu aku menuju pura gunung kawi, sekitar 9 km dari tegalalang, dengan berbekal google map setengah jam nyampek, meski harus bolak balik mengecek hp, takut nyasar seperti kemaren, hamper terbuang setengah jam nyari penginapan di ubud. Sinyal telkomsel di bali sangat kuat, mau dikota atau didesa. Jalanan menuju pura naik turun, belok kiri kanan, hanya melihat hamparan sawah hijau, dan pura di kiri kana jalan, suka banget suasana bali seperti ini. Sesampai di pura gunung kawi juga sangat sepi, bahkan loket karcis juga belum buka, ada bapak2 mengupas kelapa mendatangiku, mengantar mengambilkan selendang n karcis di dalam, bayar 15 ribu, parkir gratis karna belum ada yang jaga. Pura ini berada di bawah bukit, kita menuruni banyak tangga, melewati sawah di kiri kanan, dan menyeberang sungai. Pura ini berada di dinding batu, dipahat membentuk candi. Sangat sepi sekali, Cuma aku saja disitu. Apalagi hari itu mendung dan sedikit gerimis.





pura gunung kawi

Tidak jauh dari situ aku menuju pura tirta empul, hanya berjarak 1 km saja. Sama sperti sebelumnya, masih sangat sepi sekali, bahkan motorpun kuparkir deket loket, tempat staf yang bekerja, bukan diparkir umum pengunjung. Dengan tiket 15 ribu, ambil sarung di dalam akupun mulai mengeksplore sendiri. Pura ini ada sebuah kolam dengan sumber air alami tempat bersuci dan berdoa. Banyak warga local yang madi, atau mengambil air di jurigen.




pura tirta empul

Akupun harus segera balik ke penginapan untuk sarapan dulu abis itu cek out nitipin tas di resepsionis, dan menuju eco green school. Sebelumnya aku menimmati sarapan gratis dari penginapan, yaitu berupa sepiring salad buah dan the tawar hangat, cukuplah untuk mengisi perut kosong pagi itu, meskipun td pagi2 udah sempet makan roti sih.
Sekitar 16 km dari penginapan aku menuju eco green school, jalanan yang kulalui melalui ampung, masuk ke jalan desa, jauh dari hiruk pikuk keramaian kota.

Pengeluaran di ubud
- Penginapan di ubud 85k
- Makan malam 25k
- Tiket pura gunung kawi 15k
- Tiket pura tirta empul 15k
- Bensin 30k
- Bus Denpasar-kediri 235k
- Oleh2 bali 100k
- Makan siang 25k

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS