RSS

Kembali ke yangon...,(myanmar bag 3)


Jam 5 pagi bus kami sampai di depan terminal aung mingalar, yangon. Dari pihak bus memberi tumpangan gratis bagi kami, 1 bus kecil menuju bandara, dan 1 bus lagi menuju pusat kota. Kami menaiki bus trakhir, karna memang hari ini kita akan menginap di kota sebelum penerbangan besok pagi ke kualalumpur lanjut ke kota masing2 di indonesia.


Yangon central station

Meskipun antara terminal dan kota dekat tapi kemacetan dipagi hari memakan waktu sekitar 1 jam kami sampai di depan stasiun kereta apin yangon. Jam 6 kami sampai. Gimana kalo kita naik kereta keliling kota, abis itu ke kfc trus belanja oleh2 sebelum balik ke penginapan masing2. Kamipun setuju semua.kami berjalan masuk ke stasiun, mencoba mencari informasi kereta yang akan membawa kita memutari kota yangon. Kreta ini termasuk kereta loop line. Tiket 200 kyat ( 2000 rupiah saja) untuk waktu 3 jam memutar kota kembali ke tempat awal. Toh kami sudah keliling yangon di hari pertama, kami santai saja hari ini, next kereta jam 07.30.

Suasana di kreta

Mall di yangon

bogyoke market

Kereta datang, berjalan amat lambat sekali, bisa duduk dimana aja, persis kereta komuter. Sebagian besar adalah penduduk lokal yang mau pergi ke pasar, berangkat kerja, atau para pelajar kuliah. Pedagang hilir mudik kluar masuk menjajakan makanan. Akupun menikmati perjalanan ini, meski kereta lambat, kami bisa mengamati kegiatan penduduk lokal, kereta melewati beberapa pasar di kiri kanan rel kereta, melihat gimana penduduk lokal ngobrol, berpakaian, sesekali kami tertidur, karna angin sepoi2 dan kereta bergoyang lambat seperti menina bobokan kami. Jam 10.30 kereta kembali berada di yangon central. Kamipun berjalan menuju kfc, gak jauh, Cuma 500 m saja dari stasiun. Ngadem, ngisi perut, niatnya sih nyari wifi buat internetan, ternyata wifinya tidak bisa diakses. Yaw dah lah kami duduk2 ngobrol lama mengamati orang2. Abis itu kami menuju bogyoke market. Pasar tradisional 3 lantai ini berhadapan dengan mall modern di yangon. Kami kluar masuk mencari suvenir, kaos untuk oleh2, cukup lama kami disni, sebelum akhirnya kami ber lima berpisah, menuju penginapan masing2 yang kami pesan sebelumnya. Mreka naik taxi karna cukup jauh, sementara aku dan ari cukup berjalan kaki saja, karna penginapan okinawa guesthouse berada dideket sule pagoda.
Sule pagoda at night

Mahabondala park

Yangon city hall

Immanuel baptis church




Di okinawa gusthouse ini cukup murah, dorm per orang 70 rbu rupiah, kamar isi 4 ranjang. Undah include sarapan. Kami gunakan sisa waktu terakhir untuk istirahat, ngenet, malamnya jalan2 sekitar penginapan saja, karna ini pusat kota, jadi kemana2 deket.

Jam 5 aq bangun, jam 6 berangkat ke bandara, Sarapan pagi ini cukup besar porsinya, ada roti selai dengan telur dadar, pisang, kopi dan teh susu, kami sempat menolak sepiring mie goreng, karna bagi kita udah cukup, daripada mubazir gak habis dimakan mending buat orang lain. Kami juga memesan taxi menuju bandara, bayar 80 ribu rupiah menuju bandara. Kamipun bertemu lagi ber 5, penerbangan ke kualalumpur jam 08.30. aku transit 2 jam selanjutnya berpisah dengan mereka, aku menaiki pesawat menuju yogyakarta, karna waktu itu yang paling murah 400 rb rupiah ke yogya, dari yogya disambung kereta menuju kediri.





Inilah kami ber 5

Pengeluaran hari 3
- tiket kereta 200 kyat
- makan di kfc 3800 kyat
- gantungan kunci 5000 kyat
- makan malam 5000 kyat

Pengeluaran hari 4
- taxi ke airport 8000 kyat (untuk ber 2)

Note : 1 kyat = 10 rupiah



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Masuk Bagan gratis....(myanmar bag 2)

 swezigon pagoda



dammayangi temple

 thatbinyu temple


Sesampainya di terminal bus, kita diantar ke agen bus masing2. Karna kita berlima terbagi ke 2 agen bus, sementara aku menaiki JJ bus Expres yang sudah aku booking sebelum keberangkatan ke myanmar, tiket untuk turis seharga 19 USD. Emang harga tiketnya paling mahal diantara bus yang lainnya, sementara temenku dapet bus lokal, lebih murah. Tapi harga segitu sudah termasuk nyaman menurutku, terbukti aku tetep bisa merem sepanjang 600 km, semalaman. Bus berangkat pukul 20.00, sebelumnya aku mandi dulu di tempat situ, trakhir mandi pagi kemarin, haha..

Setelah penumpang hadir semua, kitapun duduk di nomer kursi masing2,kursinya 2-1, diberi 1 botol air mineral, dan sekotak cemilan, isinya 3 roti, rasanya not bad lah, mayan mengganjal perut. Sepanjang perjalanan bus hanya berhenti 2 kali. Bus ini sangat nyaman, mulus jalannya, mungkin karna jalanan sepanjang yangon ke bagan berupa jalan tol, karna aku berada pada kursi nomer 2 dari depan jadi aku bisa melihat sopir, kulihat kecepatan bus 100 km/jam. Jam 01.30 bus berhenti disebuah pusat kuliner, tempat ini sangat besar dan luas, kerlap kerlip lampu menambah suasana menarik, mirip tempat kuliner, bukan seperti tempat bus berhenti di indonesia/rest area klo perjalanan dari surabaya ke yogya. Karna aku udah kenyang, jadin Cuma ke toilet dan ke apotik, tenggorokanku tiba2 sakit, sepertinya terserang mau batuk, akupun beli permen stripsil harga 1200 kyat. 30 menit istirahat bus melaju lagi. Beberapa jam kemudian bus kembali berhenti, tapi Cuma 10 menit, aku malas kluar, selain masih ngantuk juga diluar sepertinya gerimis. Jam 4 bus memasuki jalanan gak rata, sepertinya mulai sampai di tempat tujuan. Bus ini akan berhenti di terminal Nyang U. Kota terdekat dari bagan.

Jam setengah 5 pagi bus sampai. Pas kita turun di depan jj expres, ternyata ke 3 temenku udah sampai duluan. Karna kita memang janjian disini. Akupun ganti baju dan membasuh muka. Sementara mereka didatengin para sopir untuk tawar menawar harga. Meman g dari terminal Nyang U ke bagan tidak ada transportasi publik. Pilihannya kita bisa menaiki taxi, atau share pick up ke kota nyang U, setelah itu bisa sewa sepeda ontel atau sepeda elektrik. Dari terminal ini kita bisa memilih sewa taxi atau andong. Karna kita berlima, kita sepakat naik taxi saja, dari sunrise samapai sunset, kembali lagi ke terminal. Pihak sopir menawar dengan harga 1 juta rupiah untuk sewa taxi 1 hari penuh. Emang kelihatan mahal ya, trus kita menawar, mau gak memasukan kita ke bagan tanpa bayar tiket, tiket bagan seharga 25000 kyat ( 250k rupiah) yang berlaku untuk 5 hari kunjungan. Si sopir pun meng iyakan, okelah kita patungan 200 rb rupiah, masih murah daripada harga 1 tiket masuk bagan. Dari terminal ini menuju ke old bagan sekitar 40menit. Jalanan menuju old bagan ini mengingatkanku pada perjalanan pagi ke siemreap, jalanan aspal sepi dan matahari belum muncul, terbit disini jam 06.30



Kami menuju candi pertama, aku lupa nama candi ini, gak terlalu besar si, disini kita akan melihat sunrise, dilokasi ini cukup sepi, hanya 1 rombongan 5 orang lokal myanmar. Cukup sulit mencari tangga menuju ke atas, udah kuputeri kluar masuk candi gak kutemukan. Ternyata tangganya berada di lubang sempit dan gelap, pantes kagak kelihatan. Sesampainya diatas kami melihat 360 derajat pandangan candi2 dari kejauhan. Rupanya matahari malu2 muncul, mendung di arah timur menutupi matahari terbit.

Abis itu kami mencari warung untuk sarapan. Aku Cuma pesen minum milk tea, bekalku burger dari yangon kemarin belom ku makan, sementara yang lain pesen makanan. Tampak warung sederhana ini mempekerjakan anak2 dibawah umur sebagai pelayan, dan tidak mengerti bahasa inggris, kami perlu si sopir untuk menterjemahkan maksud pesanan kami. Teh susu seharga 3000 rupiah, sementara nasi goreng telur seharga 10 rb rupiah, sambil aku ngecas kameraku, karna semalam aku gak menemukan carger di bus. Setelah perut terisi kami kembali berkeliling ke candi berikutnya, pagoda emas, swezigon. Karna gak punya tiket masuk bagan, setiap kali ketemu security akupun berdebar2 takut ketahuan. Ternyata Cuma perasaanku saja, sampek sunsetpun ternyata gak ada yang meminta memperlihatkan tiket, beruntungnya kami, hehe...swezigon ini salah satu candi dilapisi emas di komplek old bagan, pagi itu juga masih sepi, hanya beberapa penduduk lokal dan biksu yang berada dilokasi. Didepan candi ini terdapat deretan penjual suvenir, kami melihat lihat saja, sementara mreka sahut menyahut menawarkan barang dagangannnya, karna sepertinya Cuma kmi wisatawan pagi itu yang berada di swezigon, mungkin masih kepagian, udah jam 8 sih sebenernya.




Abis itu temenku meminta dianterin ke pasar tradisional, mungkin mau cari oleh2. Pasar ini merupakan satu2nya pasar besar di kota nyang U. Kami kelur masuk areal pasar tapi tidak menemukan hal yang dinginankan, sebagian besar mereka jual kebutuhan sehari2, sayuran, buah dan kebutuhan pokok lainnya, sementara itu kami masuk ke minimarket untuk sekedar membeli minuman. Bagiku skedar masuk minimarket merupakan hal biasa klo diindonesia yang menjamur indomaret dan alfamaret, menariknya barang yang dijual disini pastinya berbeda meski Cuma makanan dan minuman ringan, kulineran lah, aku membeli sebotol minuman buah, gak mahal sih 8k rupiah saja, mayan membasahi tenggorokan, rasanya juga enak. Jam 9 kami kembali ke mobil, untuk melanjutkan perjalanan kami berkeliling di negeri seribu candi. Kawasan bagan ini dibagi menjadi 2, old bagan tempat candi2 seluas 108 km persegi, dan new bagan dimana disana terdapat rumah2 penginapan, cafe. Meskipun masih jam 9 pagi tapi panas banget disini, kata sopir disini memang gersang, setahun rata2 Cuma hujan 7x. Kami mendapati 2x penduduk lokal yang sengaja membakar pohon, bahkan aku lihat dari atas candi api itu membesar sampai membakar 1 pohon, mungkin itu disengaja untuk membuka lahan pertanian, entah lahan ini milik pemerintah atau penduduk, karna ketika kami mengunjungin candi2 ini sering mendapati penduduk membajak sawah dengan ke 2 sapinya.










Bagan pernah diguncang gempa hebat tahun kemarin, agustus 2016. Kami melihat usaha renovasi dibeberapa tempat, karna kabarnya memang gempa itu merusak ratusan candi di bagan. Beberapa candi besar tampak tertutup anyaman bambu atau tertutup terpal, memang kurang enak dilihat sih jadinya, mungkin kami datang disaat yang kurang tepat saja. Tapi masih banyak kok candi2 yang lain yang masih utuh, saking banyaknya akupun gak mengingat nama2 candi yang kudatangin seharian di bagan, selain nama2nya susah diingat, beberapa candi juga kurang terkenal, mungkin agar kami tidak ketangkap basah oleh petugas karna kami tidak memiliki tiket. Cukup dari kejauhan saja kami melihat candi2 itu.

Jam setengah 2 kami mencari tempat makan, si sopir menawari kami makan all u can eat per orang 50 rb rupiah saja, akupun meng iyakan saja, yang penting makan halal. Sambil ngadem dan nge cas hp dan kamera. Tempat makan ini lumayan bersih dari lokasi sarapan kita tadi, beberapa yang makan juga turis luar. Meja bulat besar kami dipenuhi makanan ayam, ikan, sayuran, buah. Kalo abis di isi lagi, untuk minumnya harus bayar lagi. Untuk lidah jawa sepertiku rasa makanannya masih enak dilidah lah, banyakin ayam dan buahnya aja, haha...






Agak lama kami beristirahat di tempat makan, jam setengah 3 kami kembali keliling lagi. Sampai menunggu waktu sunset. Beberapa tempat candi mengharuskan membayar lagi untuk melihat sunset. Kami harus masuk sebelum jam setengah 4 untuk menghindari tiket masuk, sesampai dilokasi ternyata kami telat, sudah ada penjagaan tiket masuk, padahal masih tinggi lho matahari, sunset disini jam 18.30. sopirpun memutar mutar mencarikan kami candi yang gak bayar cukup jauh sepertinya kami masuk2 ke jalanan berdebu, sepertinya lokasi ini jauh dari turis, benar saja pas kami kesitu Cuma kami saja yang naik ke atas candi. Lokasi ini favorit aku, ini candi ke 2 yang kita naiki, pertama tadi pas sunrise. Dari sisni lebih deket kelihatan banyak candi 360 derajat pandangan kami, meski bukan lokasi favorit, dan aku juga gak tau nama candi ini. Kami menunggu sekitar 2 jam disini, sampai matahari tenggelam. Penantian kami tidak sia2, meski agak mendung tapi kami melihat matahari merah bulat sempurna tenggelam dilangit jingga.



Jam 18.30 kami buru2 balik ke mobil untuk menuju terminal bus, jadwal jam 20.00 bus akan menuju kembali ke yangon. Kami memang tidak menginap disini, mengingat keterbatasan waktu yang kami punya. Sekembali menuju terminal kami melihat ada kecelakaan, ada ambulan dikerumuni mobil dan orang. Terlihat 1 bule cowok terduduk lemas, dengan sepeda elektriknya yang rusak, entah aku juga tidak mengetahui dengan jelas kronologi kecelakaannya seperti apa, kami Cuma sekilas melihat, dan melanjutkan perjalanan, jam 7 kurang kami sudah sampai di depan terminal. Setelah menyelesaikan perjalanan ini kami langusng ke agen bus, gantian mandi. Bus berangkat jam 8 tepat waktu menuju yangon.

Pengeluaran hari 2
- tiket bus yangon-bagan PP 38 usd
- sewa taxi urunan 20000 kyat
- milk tea 300 kyat
- lunch all u can eat 5000 kyat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mingalaba…Welcome to Myanmar....(myanmar bag 1)

 sule pagoda

 karaweik palace restaurant

swedagon pagoda

reclining budha

Libur harpitnas udah beli tiket PP ke yangon 6 bulan lalu. Awalnya sih rencana jalan sendiri seperti biasanya. Setelah posting di grup FB Backpaker Dunia, akhirnya nemu 1 temen jalan, namanya Ari, dari Jakarta. Tapi pas hari H, aku ketemu 2 temen dari Surabaya di bandara Juanda, dan di KLIA ketemu 1 lagi, akhirnya kita ber 5 jalan bareng, karna agenda liburan kita sama, Cuma 4 hari, ke Bagan dan balik hari minggu. Yaw dah kita mutusin jalan bareng, mreka masih sibuk ngurus beli tiket bus PP yangon-bagan di bandara. Sementara aku dan ari sudah booking bus JJ Expres. Meski berbeda bus, aku saranin agar tetep barengan , mreka nunggu di kantor bus JJ expres saja.

Setelah sampai di bandara Yangon, kita nuker duit kyat, aku nuker di money chaner, sementara mereka ambil uang di atrm, abis tu kita mutusin keliling seharian di Yangon dengan sewa mobil, kita urunan 160 ribu rupiah. Siang itu kita kluar bandara jam 10 siang, udah panas banget, emang Myanmar lagi musim panas. Bandara yangon masih terbilang baru, masih ada pembangunan disana sini. Kluar dari bandara kita mulai memasuki kota ayngon yang padat dengan mobil, karna di yangon memakai motor di jalanan dilarang. Mungki maksudnya agar para penduduk yangon memanfaatkan transportasi publik sperti bus dan kereta. Dari bandara Yangon ke pusat kota tidak ada tranprtasi publik seperti bus/kereta. Kita harus jalan 2 km dulu ke jalan besar untuk menaiki bus. Itupun busnya hanya bertuliskan nomer dan tulisan burma, susah untuk membaca dan males menunggu , serta jauhnya jalan kaki, kami memutuskan sewa mobil seharian dari bandara.

white elepant

Objek pertama yang kita kunjungi adalah tempat gajah putih, sebenernya ini bukan kita yang minta kesini, tapi supir yang nyaranin kesini, toh jalannya searah dengan kota dan tidak bayar. Disini terdapat 3 gajah besar, 2 diantaranya berwarna bule, bukan putih seperti bayanganku sebelumnya. Selesai foto kami kembali ke mobil, menuju reclining budha. Ke tempat ini juga tidak bayar, disini terdapat patung budha tidur yang besar dan panjang. Kita melihat lihat dan foto tanpa mendekati area untuk sembahyang umat budha, dan kita keliling liat jualan suvenir di area situ. Jam 12 kita menuju sule pagoda, kita mencari makanan, bilang ke sopir carikan makanan halal, kita berhenti di depan masjid, berseberangan dengan sule pagoda. Sepertinya belum masuk waktu sholat. Gapapalah, kita jamak qosor solat saja, disini juga banyak warga yang menunaikan sholat dhuhur, kebanyakan adalah warga keturunann india. Kita pun mampir ke warung india. Mulailah pesen nasi putih dan nasi goreng. Seperti kebanyakan masakan india lainnya, bumbunya amat sangat kuat menyengat, sepiring besar itu ada 3 kuah yang aku gak tau, kucoba satu persatu, ya lumayanlah masih bisa mentolerir lidahku. Makanan ini seharga 3000 kyat, klo dirupiahkan 30.000 ribu rupiah.

Abis itu kita jalan2 keliling deket sule pagoda, ada yangon city hall, gereja imanuel dan taman hijau bernama bandola park, disitu ada monumen bernama independent monument, dan beberapa bangunan bergaya eropa disekeliling taman. Cuaca saat itu panas menyengat, lebih panas dari udra di indonesia, karna memang saat itu myanmar sedang mengalami musim panas, cuaca tertinggi bisa mencapai 45 derajat C. Kita mengamati banyak orang cewek cowok berseliweran bawa payung, cowoknya memakai sarung, sandalan, ceweknya memakai bedak, tanaka, mreka ada yang mengunyah sirih, itulah sekilas budaya myanmar yang dapat kita lihat dengan mengamati penduduk lokal.



reclining budha

Selanjutnyakita menuju Kandawgyi lake, disitu ada bangunan unik di tengah danau, bernama karaweik Palace Restaurant, berbentuk seperti 2 perahu naga diatasnya sebuah bangunan khas myanmar. Disitu kami duduk duduk lama menikmati sepoi2 angin dibawah rindang pohon, sambil memandang danau dengan beberapa warga lokal disana.





Selanjutnya kami menuju swedagon pagoda, pagoda terbesar dan tertinggi di yangon, setinggi 90 meter yang bisa dilihat dari berbagai sudut kota yangon. Ppagoda ini sudah berumur 2500 tahun, waow... Kami membeli tiket masuk seharga 8000 kyat ( 80k rupiah). Untuk sampai dipagoda kita menaiki lift yang sangat tinggi sekali, jalan lainnya adalah bisa menaiki banyak anak tangga, mungkin memang kontur tanahnya memang agak berbukit. Sesampai diatas kita melihat pagoda emas yang berkilau diterpa sinar matahari. Area pejalan kaki diberi karpet merah, tanpa ada karpet kaki bisa terbakar panasnya keramik yang memantulkan panas. Tempat ini tidaklah seramai banyanganku sebelumnya, karna hari ini adalah hari raya waisak klo di indonesia. Ternyata perayaan di myanmar kemarin malam berakhir, istilahnya moon apa gitu, bertepatan bulan purnama. Cukup puas setelah terbakar panasnya matahari, sampai telapak kakiku seketika mengelupas putih, saking panasnya area keramik yang kita pijak untuk berfoto, untungnya disini ada area wifi, jadi bisa berlama2 ngenet, ada 2 orang di luar yang menunggu, mreka tidak ikut masuk, entah apa alasan mereka gak masuk, tiket amahal atau tidak mau menggannggu umat lain beribadah.







swedagon pagoda
Setelah itu kita kembali ke mobil menuju terminal aung mingalar. Sebelumnya kita masuk ke supermarket untuk belanja cemilan atau makanan untuk dimakan di bus, sebab perjalanan ke bagan malam ini memakan waktu 9 jam.

Pengeluaran hari 1
- beli burger di airport yangon 4400 kyat
- urunan sewa mobil 7500 kyat
- makan siang 3000 kyat
- sekotak milk tea myanmar 3000 kyat
- burger 2500 kyat
- buah apel 2000 kyat
-strepsil 1200 kyat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS